Resume Jurnal
Judul Jurnal : Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain
Kemeja Poloshirt Menggunakan Metode Economic
Order Quantity (EOQ) di PT Bina Busana Internusa
Kemeja Poloshirt Menggunakan Metode Economic
Order Quantity (EOQ) di PT Bina Busana Internusa
Volume :
Vol.1 (4) pp. 271-279.
Tahun :
2017
Penulis :
Khoirun
Nissa, M. Tirtana Siregar
Riviewer :
Tika Nada Salsabila
Tanggal :
4 September 2018
Pendahuluan
Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu
mengenai masalah kelancaran produksi cara dalam penghematan biaya produksi
adalah dengan melakukan perencanaan bahan baku yang baik. Perencanaan tidak
selamanya berjalan dengan lancar, hal ini menyebabkan jalannya proses produksi
terganggu dan perusahaan tidak dapat memproduksi tepat waktu. Sedangkan jika
perusahaan melakukan pemenuhan bahan baku yang berlebihan akan menyebabkan
biaya inventory yang berlebihan.
PT. Bina Busana Internusa merupakan salah
satu perusahaan industri yang bergerak dibidang garmen sejak tahun 1989 dengan
memproduksi pakaian kemeja pria & wanita, dan seragam kerja. Pada barang Poloshirt belum menggunakan metode
pengendalian persediaan dan tidak adanya kebijakan mengenai pengadaan jumlah
persediaan tambahan untuk dijadikan persediaan pengaman (Safety Stock), serta
belum terencananya
jadwal untuk pemesanan ulang bahan baku (Reorder Point)., maka terjadi
Pemesanan yang jumlahnya kadang tidak sesuai dengan jumlah pemakain bahan baku
produk yang akan di produksi. Sehingga persediaan bahan baku terkadang berlebih
dan terkadang kekurangan. Jumlah Pemesanan bahan baku yang di pesan tiap
pemesanan tidak sesuai dengan jumlah pemakaian bahan baku pada saat pelaksanaan
proses produksi. Dimana terdapatnya kekurangan persediaan bahan baku dan
kelebihan bahan baku pada tahun 2016. kekurangan bahan baku menimbulkan
terhambatnya proses produksi bahkan terhenti sehingga proses produksi tidak
dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya
sehingga produk terlambat untuk dikirimkan ke konsumen. Sedangkan kelebihan
bahan baku akan menimbulkan biaya persediaan yang besar dan kualitas bahan baku
akan menurun bila disimpan dalam waktu yang lama, juga dapat mengurangi mutu
produk yang dihasilkan. Maka dari itu perlu ada solusi untuk mengatasi kesulitan
didalam pengendalian bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi,
sehingga jumlah bahan baku terkendali, tidak berlebih dan tidak kurang.
Metode
Penelitian
Teknik pengumpulan
data ;
1.
Teknik
Dokumentasi
2.
Wawancara
3.
Observasi
Langkah-langkah perhitungan
menggunakan metode EOQ :
1. Menghitung
jumlah pembelian bahan baku per sekali pemesanan yang ekonomis menggunakan
metode eoq
2. Menghitung
pemesanan bahan baku menggunakan metode eoq
3. Menghitung
total biaya pemesanan menggunakan metode eoq,
4. Menghitung
persediaan pengamanan (Safety Stock),
5. Menghitung
titik pemesanan kembali (Reorder Point).
Hasil
1.
Total
kebutuhan bahan baku (D) 31.516 kg
2.
Pembelian
rata-rata bahan baku (Q) 1.313 Kg,
3.
Biaya
Pemesanan (S) Rp 67.500
4.
Biaya
Penyimpanan (H) Rp 1.260/Kg
5.
Biaya
Total Persediaan PT Bina Busana Internusa
Biaya
Total Persediaan yang harus ditanggung oleh perusahaan sebesar Rp 2.447.395
6. Perhitungan dengan menggunakan
metode Economic
Order Quantity (EOQ)
Jumlah
pembelian bahan yang telah dihitung dengan menggunakan metode EOQ sebesar 1.837
Kg
7. Frekuensi
Pemesanan Bahan baku menggunakan metode EOQ
Jadi frekuensi pemesanan
bahan baku dengan perhitungan metode EOQ dilakukan 17 kali pemesanan dalam
setahun.
8. Total Biaya Persediaan Bahan
Baku menggunakan metode EOQ
Total
biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp. 2.315.356
9. Safety
Stock
Perhitungan persediaan
pengaman dengan cara
Safety
Stock : SD x Z
Jumlah persediaan yang
dapat dicadangkan sebagai pengaman harus ada sebesar 749,91 Kg
10.
Titik
pemesanan kembali (ROP)
Perhitungan Re Order
Point dengan cara
ROP
= U x L + SS
Perusahaan harus
melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku sebesar 969 Kg.
Kesimpulan
1) Menurut
kebijakan perusahaan pembelian rata-rata bahan baku kain kemeja poloshirt adalah sebanyak 1.313 Kg, sedangkan menurut metode
Economic Order Quantity (EOQ) jumlah pembelian rata-rata bahan baku kain kemeja
poloshirt yang optimal adalah sebanyak 1.837
Kg,
2)
Menurut
kebijakan perusahaan Frekuensi pemesanan sebanyak 24 kali pemesanan dalam satu tahun, sedangkan dalam metode Economic
Order Quantity (EOQ) frekuensi pemesanan dalam setahun yang efisiensi adalah 17 kali pemesanan
3) Jumlah
persediaan pengaman (safety stock) bahan baku PT Bina Busana Internusa adalah 749,91 Kg dengan titik pemesanan bahan
baku kembali (reorder point) periode 2016 yang dibutuhkan dengan menggunakan
Economic Order Quantity(EOQ) untuk kain kemeja poloshirt adalah 969 Kg,
4) Menurut
kebijakan perusahaan total biaya persediaan adalah sebesar Rp. 2.447.395, sedangkan perhitungan metode Economic Order Quantity
(EOQ) total biaya persediaan adalah sebesar Rp.2.315.356. Perhitungan metode EOQ total persediaan bahan baku
lebih hemat sebesar Rp.132.039 dibandingan dengan kebijakan perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Kelebihan
1. Penulis
menjabarkan penjelasan di bab pembahasan dengan detail sehingga pembaca mengerti
cara penggunakan metode yang dibahas.
2. Penggunaan
rumus yang benar.
Kekurangan
1. Penulis
tidak mencantumkan landasan teori. Adanya landasan teori untuk pembaca lebih memahami penggunaan metode yang digunakan dengan lebih detail.
2. Perumusan
masalah di subabkan agar pembaca lebih mudah mengetahui akan permasalahannya.
3. Dibedakan
antara Bab Metode dengan Bab pengolahan data
4. Tata
penulisan yang kurang rapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar